Surat Al Hadid terdiri atas 29 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Az Zalzalah. Dinamai 'Al Hadid" (besi) diambil dari perkataan "Al hadid" yang terdapat pada ayat no 25 surat ini.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan
Hanya kepada Allah kembali segala urusan; beberapa sifat Allah dan beberapa Asma-ul Husna serta pernyataan kekuasaan Allah di langit dan di bumi
2. Hukum-hukum
Perintah menafkahkan harta
3. Dan lain-lain
Keadaan orang-orang munafik di hari kiamat; hakikat kehidupan dunia dan kehidupan akherat, tujuan penciptaan besi; tujuan diutusnya pada rasul; kehidupan kerahiban dalam agama Nasrani bukan berasal dari ajaran Nabi isa AS; celaan kepada orang-orang bakhil dan orang yang menyuruh orang lain berbuat bakhil.
Surat Al Mujadilah terdiri dari 22 ayat, termasuk golongan surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Munafiqun. Surat ini dinamai "Al Mujadilah" (wanita yang mengajukan gugatan) karena pada awal surat ini disebutkan bantahan seorang perempuan, menurut riwayat bernama Khaulah binti Tsa labah terhadap sikap suaminya yang telah mengziharnya. Hal ini dilakukan kepada Rasulullah SAW dan dia menuntut supaya beliau memberikan putusan yang adil dalam persoalan itu.
Dinamai juga Al Mujadilah dan berarti pembantahan.
Pokok-pokok isinya
1. Hukum
Hukum zihar dan sangsi-sangsi bagi orang yang melakukannya bila ia menarik kembali perkataannya; larangan fmenjadikan musuh Allah sebagai teman
2. dan Lain-lain
Menjaga adab sopan santun dalam suatu majlis pertemuah; adab sopan santun terhadap Rosulullah
Surat Al Hasyr terdiri atas 24 ayat, temasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah surat Al Bayyinah. Dinamai surat Al Hasyr (pengusiran) diambil dari perkataan "Al Hasyr" yang terdapat pada ayat 2 surat ini. Di dalam surat ini disebutkan kisah pengusiran suatu suku Yahudi yang bernama bani Nadir yang berdiam di sekitar kota Madinah.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan.
Apa yang berada di langit dan di bumi semuanya bertasbih memuji Allah, Allah pasti mengalahkan musuh NYA dan musuhm-musuh RasulNYA. Allah mempunyai As Asma-ul Husna keagungan Al Qur'an dan ketinggian martabatnya.
2. Hukum-hukum
Cara pembahagian harta fai-i; perintah bertaqwa dan menyiapkan diri untuk kehidupan ukhrawi
3. Dan lain-lain
Beberapa sifat orang-orang munafik dan orang-orang ahli kitab yang tercela; peringatan-peringatan untuk kaum muslimin
Surat Al Mumtahanah terdiri dari 13 ayat, tergolong surat-surat Madaniyyah diturunkan setelah surat Al Ahzab. Dinamai "Al Mumtahanah" (wanita yang diuji) diambil dari kata Famtahinuhunna yang berarti "maka ujilah mereka" yang terdapat pada ayat 10 surat ini.
Pokok-pokok isinya:
1. Hukum-hukum:
Larangan mengadakan hubungan persahabatan dengan orang kafir yang memusuhi Islam, sedang dengan orang-orang kafir yang tidak memusuhi Islam boleh mengadakan persahabatan, hukum perkawinan bagi orang-orang yang pindah agama
2. Kisah Ibrahim AS bersama kaumnya sebagai contoh dan teldan bagi orang-orang mukmin.
Surat Saff terdiri dari 14 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah. dinamai dengan "As Saff" karena pada ayat 4 surat ini terdapat kata "Shaffan' yang artinya "satu barisan". Ayat ini menerangkap apa yang diridao Allah sesudang menerangkan apa yang dimurkai NYA. Pada ayat 3 diterangkan bahwa Allah murka kepada orang yang hanya pandai berkata saja tetapi tidak melaksanakan apa yang diucapkannya. Pada ayat 4 diterangkan bahwa Allah menyukai orang yang mempraktekkan apa yang diucapkannya yaitu orang-orang yang berperang pada jalan Allah dalam satu barisan.
Pokok-pokok isinya:
Semua yang ada di langit dan dibumi bertasbih kepada NYA; anjuran berjihat pada jalan Allah. Pengikut-pengikut nabi Musa AS dan Isa AS pernah mengingkari ajaran-ajaran nabi mereka. Demikian pula kaum musyrikin Mekah ingin hendak memadamkan cahaya Allah (agama Islam). Ampunan Allah dan Surga yang dapat dicapai dengan iman dan berjuang menegakkan kalimah Allah dengan harta dan jiwa.
Surat Al Jumu'ah ini terdiri dari 11 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah dan diturunkan sesudah surat As Saff. Nama surat Al Jumu'ah diambil dari kata Al Jumu'ah yang terdapat pada ayat 9 surat ini yang artinya: Hari Jum'at.
Pokok-pokok isinya:
Menjelaskan karunia Allah kepada umat manusia dengan mengutus Rasul untuk mengajarkan kitab dan hikmah; peringatan kepada umat supaya tidak seperti orang yahudi yang tidak mengamalkan kitab sucinya; hukum-hukum yang berkenaan dengan shalat Jum'at.
Surat ini terdiri dari 11 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sestelah surat Al Hajj. Surat ini dinamai Al Munafiqun yang artinya orang-orang munafiq, karena surat ini mengungkapkan sifat-sifat orang munafiq.
Pokok-pokok isinya:
Keterrangan tentang orang-orang munafiq dan sifat-sifat mereka yang buruk di antaranya adalah pendusta, suka bersumpah palsu, sombong, kikir dan tidak menepati janji, peringatan kepada orang-orang mukmin supaya harta benda dan anak-anaknya tidak menjadikan mereka lalai, insyaf kepada Allah dan anjuran supaya menafkahkan sebagian rezki yang diperoleh.
Surat ini terdiri dari 18 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah dan diturunkan sesudah surat At Tahrim. Nama At Tagabun diambil dari kata "At Tagabun" yang terdapat pada ayat ke 9 yang artinya: hRi dinampakkan kesalahan-kesalahan
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan
Seluruh isi alam semesta bertasbih kepada Allah SWT, penjelasan tentang kekuasaan Allah SWT serta keluasan ilmuNYA; penegasan bahwa semua yang terjadi di alam ini adalah atas izin Allah SWT.
2. Hukum-hukum
Perintah ta'at kepada Allah dan Rasul, perintah supaya bertakwa dan menafkahkan harta
3. Dan lain-lain
Peringatan kepada orang-orang kafir tentang nasib orang-orang dahulu yang mendurhakai Rasul-rasul; diantara isteri-isteri dan anak-anak seseorang ada yang menjadi musuh baginya, harta dan anak-anak adalah cobaan dan ujian bagi manusia.
Surat ini terdiri dari 12 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan setelah surat Al Insaan. Dinamai surat At Talaq karena kebanyakan ayat-ayatnya mengenai masalah talak dan yang berhubungan dengan masalah itu.
Pokok-pokok Isinya:
Dalam surat ini diterangkan hukum-hukum mengenai talak, iddah dan kewajiban masing-masing suami dan isteri dalam masa-masa talak dan iddah, agar tak ada pihak yang dirugikan dan keadilan dapat dilaksanakan dengan se baik-baiknya.
Kemudian disebutkan perintah kepada orang-orang mukmin supaya bertakwa kepada Allah yang telah mengutus seorang Rasul yang memberikan petunjuk kepada merek. Maka siapa yang beriman akan dimasukkan ke dalam surga dan kepada yang ingkar diberikan peringatan bagaimana nasibnya orang-orang yang ingkar dimasa dahulu.
Surat ini terdiri dari 12 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyah, diturunkan setelah surat Al Hujurat. Dinamai surat At Tahrim karena pada awal surat ini terdapat kata "tuharim" yang kata asalnya adalah At Tahrim yang berati "mengharamkan"
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan
Kesempatan bertaubat itu hanyalan di dunia saja, segasa amal perbuatan manusia di dunia akan dibalas di akhirat
2. Hukum-hukum
Larangan mengharamkan apa yang dibolehkan Allah SWT; kewajiban membebaskan diri dari sumpah yang diucapkan untuk mengharamkan yang halal dengan membayar kaffarat; kewajiban memelihara diri dan keluarga dan api neraka; perintah memerangi orang-orang kafir dan meunafiq dan berlaku keras terhadap mereka di waktu perang.
3. Dan lain-lain
Iman dan perbuatan baik atau buruk seseorang tidak tergantung pada iman dan perbuatan orang lain walaupun antara suami dan istri; seperti isteri nabi Nuh AS, isteri Nabu Lut AS isteri Fir'aun.
Surat ini terdiri dari 30 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat At Tur. nama "Al Mulk" diambail dari kata Al Mulk yang t erdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya kerajaan atau kekuasaan. Dinama pula surat ini dengan "At Tabarak" (Maha Suci).
Pokok-pokok isinya:
Hidub dan mati juian bagi manusia; Allah menciptakan langit berlapis-lapis dan semua ciptaan NYA mempunyai keseimbangan; perintah Allah untuk memperhatikan isi alam semesta; azab yang diancamkan kepada orang kafir; janji Allah kepada orang-orang mukmin; Allah menjadikan bumi sedemikian rupa sehingga mudah bagi manusia untuk mencari rezki; peringatan Allah kepada manusia tentang sedikitnya mereka yang bersyukur kepada nikmat Allah.
Surat ini terdiri dari 52 ayat, termasuk golongan surata-surat Makkiyyah diturunkan sesudah surat Al Alaq. nama "Al Qalam" diambil dari kata Al Qalam yang tedapat pada ayat pertama surat ini yang artinya "pena". Surat ini dinamai pula dengan surat "Nun" (huruf nun).
Pokok-pokok isinya:
Nabi Muhammad SAW bukanlah orang yang gila, melainkan manusia yang berbudi pekerti yang agung; larangan bertoleransi di bidang kepercayaan; larangan mengikuti orang-orang yang mempunyai sifat-sifat yang dicela Allah; nasib yang dialami pemilik-pemilik kebun sebagai contoh orang-orang yang tidan bersyukur terhadap ni'mat Allah; kecaman-kecaman Allah kepada mereka yang ingkar dan azab yang akan menimpa mereka; Al Qur an adalah peringatan bagi seluruh umat.
Surat ini terdiri dari 57 ayat, termasuk surat-surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat Al Mulk. Nama "Al Haqqah" diambil dari kata "Al Haqqah" yang t erdapat pada ayat pertama surat ini, artinya "Hari Kiamat".
Pokok-pokok isinya:
Peringat tentang azab yang ditimpakan kepada kaum-kaum Saud, Ad, Fir aun, kaum Nuh dan kaum-kaum sebelum mereka yang mengingkari rasul-rasul mereka pada hari kiamat;kejadian-kejadian pada hari kiamat; dan hari berhisab; penegasan Allah bahwa Al Qur'an itu benar-benar wahyu Allah.
Surat ini terdiri dari 44 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan setelah surat Al Haaqqah. Perkataan Al Ma'arij yang menjadi nama bagi surat ini adalah kata jamak dari "Mi'raj", diambil dari perkataan Al Ma'arij yang terdapat pada ayat 3. yang artinya menurut bahasa "tempat naik" SEdang para ahli tafsir memberi arti bermacam-macam, diantaranya ialay"langit", ni'mat, karunia dan derajat atau tingkatan yang diberikan Allah SWT kepada ahli surga.
Pokok-pokok isinya:
Perintah bersabar kepada Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi ejekan-ejekan dan keingkaran orang-orang kafir, kejadian-kejadian pada hari kiamat; azab Allah tak dapat dihindarkan dengan tebusan apapun; sifat-sifat manusia yang mendorongnya ke api neraka; amal-amal perbuatan yang dapat membawa manusia ke martabat yang tinggi; peringatan Allah akan mengganti kaum yang durhaka dengan kaum yang lebih baik.
Surat ini terdiri dari 28 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat An Nahl. Dinamakan surat "Nuh" karena surat ini seluruhnya menjelaskan da'wah dan do'a Nabi Nuh AS.
Pokok-pokok isinya:
Ajakan Nabi Nuh AS kepada kaumnya untuk beriman kepada Allah SWT. serta bertobat kepadaNYA; perintah memperhatikan kejadian alam semesta; dan kejadian manusia yang merupakan manifestasi kebesaran Allah SWT; siksaan Allah di dunia dan di akhirat bagi kaum Nuh yang tetap kafir; do'a Nabi Nuh AS.
Surat ini terdiri dari 28 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyan, diturunkan setelah surat Al A' raf. Dinamai Al Jin (jin) diambil dari perkataan "Al Jin" yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Pada ayat tersebut dan ayat-ayat berikutnya diterangkan bahwa jin sebagai makhluk halus telah mendengan pembacaan Al Qur'an dan mereka mengikuti ajaran Al Qur'an tersebut.
Pokok-pokok isinya:
Pengetahuan tentang jin diperoleh Nabi Muhammad SAW, dengan jalan wahyu; pernyataan iman segolongan jin kepada Allah; jin ada yang mu'min ada pula yang kafir; janji Allah kepada jin dan manusia untuk melimpahkan rezeki NYA kalau mereka mengikuti jalan yang lurus; janji perlindungan Allah terhadap nabi Muhammad SAW dan wahyu yang dibawanya.
Surat Al Muzzamil terdiri dari 20 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Qalam. Dinamai 'Al Mussammil (orang yang berselimut) diambil dari perkataan Al Muzzamil yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Yang dimaksud dengan orang berkemul adalah Nami Muhammad SAW
Pokok-pokok isinya:
Petunjuk-petunjuk yang harus dilakukan oleh Rasulullah SAW untuk menguatkan rohani guda persiapan menerima wahyu, yaitu dengan bangun dimalam hari untuk mersembahyangtahajjud, membaca Al Qur'an dengan tartil; bertasbih dan mertahmid; perintah bersabar aterhadap celaan orang-orang yang mendustakan Rasul. Akhirnya kepada umat Islam diperintahkan untuk bersembahyang tahajjud, berjihat di jalan Allah,membaca Al Quran, mendirikan simbahyang, menunaikan zakat, membelanjakan harta di jalan Allah dan memohon mapunan kepada Allah SWT.
surat Al Muddassir terdiri atas 56 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Muzzamil. dinamai al Muddassir (Orang yang berkemul) diambil dari perkataan" Al Muddassir yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-Pokok Isinya:
Perintah untuk mulai berda'wah mengagungkan Allah, membersihkan pakaian, menjauhi maksiat, memberikan sesuati dengan ikhlas dan bersabar dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah; Allah akan mengazab orang-orang yang menentang Nabi Muhammad SAW dan mendustakan Al Qur'an; tiap-tiap manusia terrikat dengan apa yang telah ia usahakan.
Surat Al Qiyaamah terdiri dari 40 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Qaariah. Dinamai "Al Qiyaamah" (hari kiamat) diambil dari perkataan "Al Qiyaamah" yang terdapat dari ayat pertama surat ini.
Pokok-pokok isinya:
Kepastian terjadinya hari kiamat dan huru hara yang terjadi padanya; jaminan allah terhadap ayat-ayat Al Qur'an dalam dada Nabi sehingga Nabi tidak lupa tentang urutan arti dan pembacaannya; Celaan Allah kepada orang-orang musyrik yang lebih mencintai dunia dan meninggalkan akhirat; keadaan manusia di waktu sakaratil maut.
Surat Al Insaan terdiri dari 31 ayat, termasuk golongan surat-surat Madaniyyah, diturunkan sesudah Ar Rahman. Dinamai Al Insaan (manusia) diambil dari perkataan Al Insaan yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-pokok isinya:
Penciptaan manusia; petunjuk untuk mencapai kehidupan yang sempurna dengan menempuh jalan yang lurus; memenuhi nazar; memberi makan orang miskin dan anak yatim serta orang yang ditawan karena Allah; takut kepada hari kiamat; mengerjakan sembahyang dan sembahyang tahajjud dan bersabar dalam menjalankan hukum Allah, ganjaran terhadap orang-orang yang mengikuti petunjuk dan ancaman terhadap orang yang mengingkarinya.
Surat Al Mursalaat terdiri dari 50 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Humazah. dinamai "
al Mursalaat" (Malaikat-malaikat yang ditutus, diambil dari perkataan "Al Mursalaat" yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-pokok isinya:
Penegasan Allah bahwa seamua yang diancamkanNYA pasti terjadi, peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum hari berbangkit; peringatan Allah akan kehancuran umat-umat yang dahulu yang mendustakan nabi-nabi dan asal kejadian manusia dari yang hina; kadaan orang kafir dan orang mukmin di hari kiamat.
Surat An Naba terdiri dari 40 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Ma'arij". Dinamai An Naba' (Berita besar), diambil dari perkataan An Naba' yang terdapat pada ayat 2 surat ini.
Pokok-pokok Isinya:
Keimanan:
Pengingkaran orang-orang musyrik terhadap adanya hari berbangkit dan ancaman Allah terhadap sikap mereka itu; kekuasaan-kekuasaan Allah yang terlihat dalam alam sebagai bukti adanya hari berbangkit; azab yang diterima orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah serta kebahagiaan yang diterima orang-orang mu'min di hari kiamat; penyesalan orang kafir di hari kiamat.
Surat An Nazi'at terdiri atas 46 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sedudah surat An Naba'.
Dinama An Nazi'at (Malaikat-Malaikat yang Mencabut) diambil dari perkataan "An Nazi'at" yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Dinamai pula "As Saahira" yang diambil dari ayat 14, dan juga dinamai "At Taammah" diambil dari ayat 34.
Pokok-pokok Isinya:
1. Keimanan:
Penegasan Allah tentang adanya hari kiamat dan sikap orang-orang musyrik terhadapnya. Manusia dibagi 2 golongan di akhirat, manusia tidak dapat mengetahui kapan terjadinya hari kiamat
Surat Abasa terdiri atas 42 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat An Najm. Dinama "Abasa" (ia bermuka masam) diambil dari perkataan Abasa yang terdapat pada ayat pertama surat ini
Menurut riwayat, pada suatu ketika Rosulullah SAW, menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang beliau harapkan agar mereka masuk Islam. Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat buta yang mengharap agar Rasulullah SAW membacakan kepadanya ayat-ayat Al Qur'an yang telah diturunkan Allah. Tetapi Rasulullah SAW bermuka masam dan memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum yang buta itu. lalu Allah SWT menurunkan surat ini sebagai teguran atas sikap Rasulullah terhadap Ibnu Ummi Maktum itu.
Pokok-pokok Isinya:
1. Keimanan. Dalil-dalil keesaan Allah; keadaan manusia pada hari kiamat
2. Dan lain-lain. Dalam Berda'wah hendaknya memberikan penghargaan yang sama kepada orang-orang yang diberi dakwah. cercaan Allah kepada manusia yang tidak mensyukuri ni'matNYA.
Surat At Takwir terdiri dari 29 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudan surat Al Masadd. kata "At Takwir" yang menjadi ama bagisurat ini adalah kata asal (masdar) dari kata kerja "kuwwirat" (digulung) yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Pokok-pokok Isinya :
Kegoncangan-kegoncangan yang terjadi pada hari kiamat, pada hari kiamat setiap jiwa akan mengetauhi apa yang telah dikerjakannya waktu di dunia. Al Qur'an adalah firman Allah yang disampaikan oleh Jibril A.S; penegasan atas kenabiay Muhammad SAW; Al Qur'an sumber petunjuk bagi umat manusia yang menginginkan hidup lurus; suksesnya manusia dalam mencapai kehidupan yang lurus itu tergantung kepada taufiq dari Allah.
Surat ini terdiri dari 19 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat An Naziat. Al Infitarat ( Terbelah) yang dijadikan sebagai nama untuk surat ini adalah kata asal dari kata "Infatorat" (terbelah) yang terdapat pada ayat pertama.
Pokok pokok isinya:
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari kiamat; peringatan kepada manusia agar tidak terpedaya sehingga durhaka kepada Allah; adanya malaikat yang selalu menjaga, mencatat segala amal perbuatan manusia; pada hari kiamat manusia tidak dapat menolong orang lain; hanya kekuasaan Allah lah yang berlaku pada saat itu.
Surat Al Infitar ini menggambarkan kejadian-kejadian pada hari kiamat, dan menerangkan keingkaran manusia kepada karunia Allah dan bahwa segala amal perbuatan mereka itu akan mendapat pembalasan.
HUBUNGAN SURAT INI DENGAN SRUAT AL MUTAFFIFIN
1. Dalam surat Infitar ini Allah menjelaskan adanya malaikat yang menjaga dan mencatat amal perbuatan manusia, lalu pada surat Al Mutaffifin dijelaskan lagi tentang buku catatan itu.
2. Dalam surat Al Infitar ini secara singkat diterangkan dua golongan manusia pada hari kiamat yaitu orang-orang yang berbuat kebajikan dan orang-orang yang durhakam Maka dalam surat Al Mutaffifin duuraikan lebih luas keadaan dan sifat kedua golongan itu.
Surat ini terdiri dari 36 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al Ankabut dan merupakan surat yang terakhir diturunkan di Mekah sebelum hijrah. "Al Mutaffifin" yang dijadikan nama surat ini diambil dari kata "Al Mutaffifin" yang terdapat pada ayat pertama.
Pokok-pokok isinya:
Ancaman Allah SWT terhadap orang-orang yang mengurangi hak orang lain dalam timbangan, ukuran dan takaran;catatan kejahatan manusia dicantumkan dalam "sijjin", sedang catatan kebajikan manusia dicanumkan dalam "illiyyin"; balasan dan macam-macam kenikmatan bagi orang yang berbuat kebajikan, sikap dan pandangan orang-orang kafir di dunia terhadap orang-orang yang berima; sikap orang-orang yang beriman di akhirat terhadap orang-orang kafir.
Surat Al Mutaffifin mengandung ancaman-ancaman terhadap orang-orang kafir dan orang-orang yang melakukan kecurangan, disamping itu memberikan janji yang baik kepada mereka yang beriman dan melakukan kebajikan
Surat Al Insyiqaq terdiri dari 25 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah diturunkan setelah surat Al Infitar.
Dinamai Al insyiqaq (Terbelah) diambil dari perkataan "Insyaqqaq" yang terdapat pada permulaan surat ini, yang pokok katanya adalah "insyiqaq"
Pokok-pokok Bahasan:
Peristiwa-peristiwa pada permulaan terjadinya kiamat, peringatan bahwa manusia bersusah payah menemui Tuhannya, dalam menemui Tuhannya kelak ada yang mendapat kebahagiaan dan ada pula yang mendapat kesengsaraan, tingkat-tingkat kejadian dan kehidupan manusia di dunia dan di akherat.
Surat Al Buruj terdiri dari 22 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah diturunkan sesudah surata Asy - Syams. Dinamai Al Buruj (gugusan bintang) diambil dari perkataan Al Buruj. yang terdapat pada ayat 1 surat ini.
Pokok-pokok isinya:
Sikap dan tindakan orang kafir terhadap orang-orang yang mengikuti seruan para rasul; bukti-bukti kekuasaan dan ke Esaan Allah; isyarat dari Allah bahwa orang kafir Mekah akan ditimpa azab sebagaimana kaum Fir'aun dan samud telah ditimpa azab;jaminan Allah terhadap kemurnian Al Qur'an
Surata Al Buruj mengutarakan sikap dan tindakan yang biasa dilakukan oleh orang-orang kafir sejak dahulu kepada orang-orang yang mengikuti seruan rasul dengan mengemukakan beberapa contoh yang telah dilakukan oleh orang-orang yang dahulu. Kemudian Allah mengisyaratkan kemenangan bagi orang-orang yang beriman dan akan mengazab orang-orang kafir sebagai bujukan kepada Nabi Muhammad SAW dan pengikut-pengikutnya dalam menghadapi tindakan-tindakan orang=orang musyrik pada periode Mekkah
Surat At Tariq terdiri dari 17 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Balad. Dinama At Tariq ( yang datang di malam hari) diambil dari perkataan "At Tariq" yang terdapat pada ayat - 1 surat ini.
Pokok-pokok isinya :
Tiap-tiap jiwa selalu diperlihara dan diawasi Allah; merenungkan asal kejadian diri sendiri yaitu dari ari mani akan menghilangkan sifat sombong dan takabur. Allah kuasa menghidupkan manusia kembali pada hari kiamat, pada waktu itu tidak ada kekuatan yang dapat menolong kecuali Allah, Al Qur'an adalah pemisah anatara yang hak dan yang batil.
Surat ini terdiri dari 19 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah dan diturunkan sesudah surat At Takwir. Nama Al A'la diambil dari kata Al A'la yang t erdapat pada ayat pertama berarti "Yang Paling Tinggi". Muslim meriwayatkan dalam kitab Al Jumu'ah, dan diriwayatkan pula oleh Ashabus Sunan, dari Nu'man ibnu Bsyir bahwa Rasulullah SAW pada salat dua hari Raya (Fitri dan Adha) dan shalat Jum'at membaca surat Al A'la pada raka'at pertama dan Al Gasyiyah pada rekaaat kedua.
Pokok-pokok isinya:
Perintah Allah untuk bertasbih dengan menyebut namaNYA. nabi Muhammad SAW sekali-kali tidak lupa pada ayat-ayat yang dibacakan kepadanya. Jalan-jalan yang menjadikan oeng sukses hidup dunia dan akhirat. Allah menciptakan menyempurnakan ciptaanNYA menentukan kadar-kadar, memberi petunjuk dan melengkapi keperluan-keperluannya sehingga tercapai tujuannya.
Surat ini terdiri dari 26 ayat, termasuk surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Az Zariyat. Nama Gosyiyah diambil dari kata "Al Gosyiyah" yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya peristiwa yang dahsyat, tapi yang dimaksud adalah hari kiamat. Surat ini adalah surat yang kerap kali dibaca Nabi pada raka'at kedua pada salat haru-hari Raya dan salat Jum'at.
Pokok-pokok isinya :
Keterangan tentang orang-orang kafir pada hari kiamat dan azab yang dijatuhkan atas mereka; keterangan tentang orang-orang yang beriman serta keadaan surga yang diberikan kepada mereka sebagai balasan; perintah untuk memperhatikan keajaiban ciptaan-ciptaan Allah; perintah kepada Rasulullah SAW untuk memperingatkan kaumnya kepada ayat-ayat Allah karena beliau adalah seorang pemberi peringatan, dan bukanlah seorang yang berkuasa atas keimanan mereka
